TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto kembali mengungkit soal kebocoran kekayaan Indonesia ke luar negeri. Dalam pidato akhir tahun yang dibacakan di Hambalang, Bogor, Sabtu, 29 Desember 2018, ia menyebut kebocoran itu sebagai pangkal dari ketidakadilan dan kesusahan hidup masyarakat.
Baca: Prabowo Sebut Indonesia Harus Ganti Arah dan Kebijakan
"Ini kuncinya tadi, adalah sumber kekayaan kita tidak tinggal di indonesia, dikuasai orang asing," ujar Ketua Umum Gerindra itu dalam video yang diunggah di laman Facebooknya.
Prabowo menyebut kekayaan Indonesia yang hilang setiap tahunnya bisa mencapai Rp 1.000 Triliun. Pernyataan itu sudah berulang kali dinyatakan oleh bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khususus tersebut, termasuk saat debat calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014.
"Ingat debat dulu? Begitu saya bilang kebocoran, hehehe, ketawa. Setiap bilang kebocoran ketawa, saya diejek, ternyata menteri keuangan pemerintahan ini, Pak Brodjonegoro (Bambang Brodjonegoro) mengakui," kata Prabowo.
Pada masa-masa pengampunan pajak, yaitu 2016 lalu, Bambang yang kala itu masih menjabat Menteri Keuangan Kabinet Kerja memang kerap menyebut ada setidaknya Rp 11.400 triliun duit orang Indonesia yang parkir di luar negeri. "Saya bilangnya hanya Rp 1.000 triliun," ujar Prabowo.
Menurut Prabowo, bukan hanya Bambang, menteri yang memiliki pernyataan senada dengannya, melainkan juga Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Susi pernah menyebut kerugian negara akibat pencurian ikan dan pelbagai tindak pidana kelautan dan perikanan bisa mencapai Rp 3.000 triliun.
"Jadi bayangkan, saya pakai konservatif saja Rp 1.000 triliun, itu ada hitungannya tax ratio dan segala macam," ujar Prabowo. Untuk itu ia optimistis kunci menyejahterakan masyarakat adalah dengan mengelola keuangan agar tidak bocor, termasuk agar tidak dikorupsi. "Jadi saya optimistis, uangnya ada tinggal kita kelola."
Pada 2014 lalu, Prabowo Subianto sempat menekankan penghentian kebocoran kekayaan ekonomi bangsa. "Tim pakar Prabowo menilai kekayaan Indoesia yang bocor mencapai Rp 1.000 triliun per tahun," kata Prabowo lima tahun lalu.